Sugiarto's Blog

Berbagi Informasi dan Pengetahuan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Macam-Macam Hama dan Penyakit Pada Tanaman Serta Cara Pengendaliannya

Posted by sugiartoagribisnis pada 20 Januari 2011

1. Tikus

Gejala serangan :

  1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
  2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
  3. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
  4. Tikus membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak.

Pengendaliannya  :

  1. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya.
  2. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
  3. Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
  4. Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.

2. Wereng

Gejala serangan :

  1. Menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang – lubang.
  2. Daun dan batang kemudian kering, dan pada akhirnya mati.

Pengendaliannya  :

  1. Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
  2. b. Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
  3. Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.

3. Walang Sangit

Gejala serangan :

  1. Menghisap butir – butir padi yang masih cair.
  2. Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
  3. Kulit biji iu akan berwarna kehitam – hitaman.
  4. Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
  5. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
  6. Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
  • Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
  • Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
  • Penanaman tidak serentak

Pengendaliannya  :

  1. Menanam tanaman secara serentak.
  2. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
  3. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
  4. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
  5. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
  6. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.

4. Ulat

Gejala serangan :

  1. Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
  2. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Pengendaliannya  :

  1. Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
  2. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
  3. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.

5. Tungau

Gejala serangan :

  1. Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut.
  2. Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur.

Pengendaliannya  :

  1. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.

6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan :

  1. Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari.
  2. Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yang siap kawin.
  3. Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi.

Pengendaliannya  :

  1. Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan.

7. Anjing tanah atau orong-orong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African

Gejala serangan :

  1. Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan.
  2. Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
  3. Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari.

Pengendaliannya :

  1. Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.

8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)

Gejala serangan :

  1. Uret yang merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
  2. Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur – larva (uret) – pupa – imago (kumbang).
  3. Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan tidak begitu merusak dibanding uretnya.

Pengendaliannya :

  1. Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik.

9. Ganjur (Orseolia oryzae)

Gejala serangan :

  1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan dan menetas setelah 3 hari.
  2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal.
  3. Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 – 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 – 26 hari.

Pengendaliannya :

  1. Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.

10. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)

Gejala serangan :

  1. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
  2. Daun padi yang telah dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
  3. Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  4. Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.

Pengendaliannya :

  1. Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  2. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.

11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)

Gejala serangan :

  1. Menyebabkan batang jagung retak dan patah.
  2. Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis muncul di pertanaman pada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 dan meletakkan telurnya pada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir pada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
  3. Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat akan masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya dan sering merusak malai yang belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang dan kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
  4. Gejala serangan ulat yang masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
  5. Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan pada batang yang disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman akan mati.
  6. Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam dan gulma Blumea lacera.

Pengendaliannya :

  1. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
  2. Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
  3. Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
  4. Membersihkan rumput-rumputan
  5. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC

12. Kutu daun persik (Myzus persicae)

Gejala serangan :

  1. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai.
  2. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan akhirnya mati.
  3. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
  4. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
  5. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.

Pengendaliannya :

  1. Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
  2. Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.

13. Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)

Gejala serangan :

  1. Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung ke atas.
  2. Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.

Pengendaliannya :

  1. Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutus perkembangan Thrips.
  2. Memasang perangkap kertas kuning IATP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung dan digantung setinggi 15 Cm dari pucuk tanaman.
  3. Pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang dapat dilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.

14. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gejala serangan :

  1. Daun bolong-bolong pertanda serangan ulat grayak. Kalau dibiarkan tanaman bisa gundul atau tinggal tulang daun saja.
  2. Ia juga memakan buah hingga berlubang akibatnya cabe tidak laku dijual.

Pengendaliannya :

  1. Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung membunuhnya.
  2. Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama dan pergiliran tanaman.
  3. Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam botol bekas air mineral ½ liter yang diberi lubang kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual pada serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
  4. Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan pada hama.

15. Lalat buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau Dacus dorsalis Hend)

Gejala serangan :

  1. Lalat ini menusuk pangkal buah cabe yang terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur.
  2. Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlobang.
  3. Setelah telur menetas jadi larva (belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ke tanah dan seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.

Pengendaliannya :

  1. Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
  2. Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan.
  3. Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yang telah diolesi minyak goreng, atau diberi air. Gantungkan perangkap di pingir kebun.
  4. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.

16. Belalang

Gejala serangan :

  1. Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng.

Pengendaliannya :

  1. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual.
  2. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun biasanya belalang tidak dapat terbang dengan sayap basah.

17. Kutu perisai

Gejala serangan :

  1. Hama ini menyerang bagian daun.
  2. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun.

Pengendaliannya :

  1. Dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.

18. Spider mite

Gejala serangan :

  1. Spider mite mengisap cairan pada tanaman.
  2. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap cairannya.
  3. Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida.

Pengendaliannya :

  1. Disarankan menggunakan akarisida.

19. Fungus gnats

Gejala serangan :

  1. Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam.
  2. Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman.
  3. Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam pada seludang bunga.

Pengendaliannya :

  1. Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam.
  2. Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.

20. Cacing liang (Radhopolus Similis)

Gejala serangan :

  1. Menghisap cairan pada akar tanaman.
  2. Tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil.

Pengendaliannya :

  1. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.
  2. Aplikasi pestisida pada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan akan adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yang digunakan.

21. Penyakit Rebah Kecambah (Phytium spp, Sclerotium sp dan Rhizoctonia sp.)

Gejala serangan :

  1. Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  2. Pada umumnya menyerang di pembibitan, dengan gejala serangan pangkal bibit berlekuk seperti terjepit, busuk, berwarna coklat dan akhirnya bibit roboh.
  3. Penyakit biasanya menyerang didaerah dengan suhu 240C, kelembaban di atas 85 % drainase buruk curah hujan tinggi dan pH tanah 5,2 – 8,5.

Pengendaliannya :

  1. Penyakit ini dapat diatasi dengan pengaturan jarak tanam pembibitan.
  2. Disinfeksi tanah sebelum penaburan benih atau penyemprotan pembibitan.
  3. Pencelupan bibit sebelum tanam dengan fungisida netalaksil 3 g/liter air Mankozep (2 – 3 g/liter air), Benomil 2 – 3 g/liter air dan Propanokrab Hidroklorida 1 – 2 ml/l air.

22. Penyakit Lanas (disebabkan cendawan Phytophthora nicotianae var Breda de Haan)

Gejala serangan :

  1. Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  2. Tanaman yang  daunnya masih hijau mendadak terkulai layu dan akhirnya mati, pangkal batang dekat permukaan tanah busuk berwarna coklat dan apabila dibelah empulur tanaman bersekat-sekat.
  3. Daunnya terkulai kemudian menguning tanaman layu dan akhirnya mati.
  4. Bergejala nekrosis berwarna gelap terang (konsentris) dan setelah prosesing warnanya lebih coklat dibanding daun normal.

Pengendaliannya :

  1. Melakukan sanitasi pengolahan tanah yang matang, memperbaiki drainase, penggunaan pupuk kandang yang telah masak.
  2. Rotasi tanaman minimal 2 tahun dan menggunakan varietas tahan seperti Coker 48, Coker 206 NC85, DB 102, Speight G-28, Ky 317, Ky 340, Oxford 1, dan Vesta 33.
  3. Dengan penyemprotan fungisida pada pangkal batang dengan menggunakan fungisida Mankozeb 2 – 3 g/liter air, Benomil 2 -3 g/liter air, Propanokarb Hidroklorida 1 – 2 ml air dan bubur bordo 1 – 2 %.

23. Virus Penyakit Kerupuk (Tabacco Leaf Corl Virus = TLCV).

Gejala serangan :

  1. Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  2. Daun terlihat agak berkerut, tepi daun melengkung ke atas, tulang daun bengkok, daun menebal, atau sampai daun berkerut dan sangat kasar.

Pengendaliannya :

  1. Memberantas vektor lalat putih (Bemisia tabaci) dengan insektisida dimetoat atau imedakloprid.

24. Kutu Daun Tembakau (Myzus persicae)

Gejala serangan :

  1. Kutu ini merusak tanaman tembakau.
  2. Menghisap cairan daun tanaman, menyerang di pembibitan dan pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
  3. Kutu ini menghasilkan embun madu yang menyebabkan daun menjadi lengket dan ditumbuhi cendawan berwarna hitam.
  4. Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma dan tekstur dan selanjutnya akan mengurangi mutu dan harga.
  5. Secara Khemis kutu daun mengurangi kandungan alkoloid, gula, rasio gula alkoloid dan maningkatkan total nitrogen daun.
  6. Kutu daun dapat menyebabkan kerugian sampai 50 %, kutu daun dapat menyebabkan kerugian 22 – 28 % pada tembakau flue-cured.

Pengendaliannya :

  1. Mengurangi pemupukan N dan melakukan penyemprotan insektisida yaitu apabila lebih besar dari 10 % tanaman dijumpai koloni kutu tembakau (setiap koloni sekitar 50 ekor kutu).
  2. Pestisida yang digunakan yaitu jenis imidaklorid.

25. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella)

Gejala serangan :

  1. Buah kakao yang diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau atau kuning jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
  2. Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jika digoyang tidak berbunyi.

Pengendaliannya :

  1. Karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK
  2. Pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panen
  3. Mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam
  4. Menyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus
  5. Cara kimiawi: dengan Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Buldok 25 EC dengan volume semprot 250 l/ha dan frekuensi 10 hari sekali.

26. Kepik penghisap buah (Helopeltis spp)

Gejala serangan :

  1. Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) dan letaknya cenderung di ujung buah.
  2. Serangan pada buah muda menyebabkan buah kering dan mati, tetapi jika buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.
  3. Bila serangan pada pucuk atau ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian ranting layu mengering dan meranggas.

Pengendaliannya :

  1. Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
  2. Dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula.

27. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora)

Gejala serangan :

  1. Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah.
  2. Disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab.

Pengendaliannya :

  1. Sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm.
  2. Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun.
  3. Cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1.

28. Antraknosa (Penyebab jamur C. capsici)

Gejala serangan :

  1. Menyerang pada tanaman cabe
  2. Adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair.
  3. Lama–kelamaan busuk tersebut akan melebar membentuk lingkaran konsentris.
  4. Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk.
  5. Ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan.
  6. Penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan antara tanaman saja melainkan juga bisa karena percikan air, angin, maupun melalui vektor.

Pengendaliannya :

  1. Dengan kultur teknis yang baik.
  2. Dapat juga dilakukan pembersihan atau pembuangan bagian tanaman yang sudah terserang agar tidak menyebar.
  3. Selain dengan cara budidaya yang baik, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif .
  4. Disarankan agar menanam benih cabe yang memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek.
  5. Secara kimia, pengendalian penyakit ini dapat disemprot dengan fungisida bersifat sistemik yang berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.

125 Tanggapan to “Macam-Macam Hama dan Penyakit Pada Tanaman Serta Cara Pengendaliannya”

  1. alvi said

    thank’s gans tas artikel lo yg bermanfaat…!

  2. ari said

    makasih banyak ats artikelx yg brmanfa’t bgt bwt gw n kwan yg laen……….

  3. kristin said

    thx ea guys,, tpi napa gambarnya gx skalian di taro??? spy makin kenal gt……

  4. zulfina said

    thx y kk atas artikelx bsa bwt ngerjain tgs scull

  5. Rekha said

    wah . makasih banyak . bermanfaat sekali 🙂

  6. Tuti Ismaniyah said

    Terima kasih atas artikelnya yang sangt saya butuhkan untuk siswa saya. Bila ada gambarnya akan menjadi lebih bagus lagi, Saya tunggu ….

  7. aris cia said

    makasih kk atas informasi nya ….

    sangat-sangat bermanfaat’

    sukses selalu ea ^_^

  8. nasrul abidinn said

    thanks banget atas infonya….
    mohon infonya secara khusus tentang penyakit pada cabe rawit ato tomat dan penanggulangannya….
    karena tanaman cabe sya banyak diserang penyakit pada batangnya yang menjadi busuk dan kering

  9. memang untuk pengendalian ulat dpt menggunakan ugrats akan tetapi saat ini ditempat kami sudah tdk ada lagi yg jual gmn car mendapatkanya tlg bantu kami

  10. ugratas memang alat paling jitu untuk perangkap keper akan tatapi saat ini produk tersebut di kos – kios Kab kendal telah tiada. apakah bpk bisa bantu untuk pengadaan produk tsb / dapat memberi informasi keberadaanya.

  11. thanks banget jawaban nya

  12. hebatttttddd,,,,

  13. Reza Nst said

    Thank’s Gan NIh Sangat Bermanfaat Buat Ane Mudah2 An Ente Berpahala,,,,

    AMIN
    Salam
    ( Reza Nst )

  14. AGUNG said

    thanks banget ya …………. moga” bermanfa’at tuk anak indonesia…!

  15. thanks gan atas semuanya semuanya berguna utk PR saya
    Thanks………………… banget…………………………

  16. heppy said

    terima kasih atas artekel ini gan.artekel ini sangat bermanfaat.

  17. farisahmad said

    TERIMAKASIH 🙂

  18. terima kasih, jadi tahu jenis2 hama tanaman.

  19. -hana- said

    Reblogged this on LiFetime Partner.

  20. desy said

    waaaaaaaaahh ternyata artikel neeeeee bermanfaat bgttttt
    thankkkkkkkks yeahhhhhhhhhhhhhhhhh !!!!!!!!!!!!!

  21. desy destania said

    thanks yeah ataas artikel nyaaaaaaaaaaaa bagus bangettttttttttttttttt

  22. mantab gan, thanks ya, berguna buat tugas biologi gan.

  23. angel said

    tq yaaaaa

  24. chacha said

    keren banget . bisa bntu tugas gue 😀

  25. Muhammad Syaefuddin said

    Gracias por el artículo, el artículo útil para mí.

  26. Desaira Alfi Noor Avia said

    thanks aq bisa ngopy-paste buat tugas biologi….
    hehehe,,…

  27. syarif said

    maksh y gan atas infox smoga makin sukses

  28. Yuda said

    Sy sangat trm ks telah dpt mengtasi hama pd tanaman padi,krn membaca artikel tsb

  29. intan said

    wihhh. . lengkap bgt. . izin copas kak bwt tugas 😀
    thanks ..

  30. Anfasa said

    Artikel yg telah membantu saya dlm mengerjakan tugas BIOLOGI. Terima kasih

  31. soofwan said

    yaah…..
    yang dicari kagak ada
    kurang lengkap nihh…

  32. yedida_elf said

    thank ea akhrna ats artikel nue pr ak siap jga…….

  33. […] Sumber: https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2011/01/20/macam-macam-hama-dan-penyakit-pada-tanaman-serta-… Share this:ShareFacebookLike this:SukaBe the first to like this post. […]

  34. idjah said

    bagus2 sesuatttuu ..

  35. uud zhien said

    makasih banyak ya atas artikel nya …..

  36. raich said

    thank y artikelnya

  37. Risky said

    Waduh.. Kebanyakan nih gan.. cuma perlu sdikit buat presentasi.. klo gini ane jdi bingung pilih yg mna.. Tpi y udah lah Makasih aja.. Makasihhhhhhh Bangetttt…

  38. james said

    HATURNUHUN KANG SUGI. . . , berbagi tak pernah rugi, sanes kitu?

  39. Driska said

    thanks,,,..
    kalau bisa, infonya yg lebih bnyak lagi!!!

  40. kasuma said

    terima kasih buat ide na kak

  41. dona said

    matur suwun maz bro….. atas artikelnya…..:)

  42. novayanti_grs said

    bisa gak sekalian gambarnya..

    tapi terimakasih byk yah..mnbtu skli bwt kul..
    GB_

  43. titha said

    makasih artikelnya ini manfaat banget,,,,,,,,, 🙂 peace………….. morganous

  44. jessicha stevanny (chika) said

    gue mau ngucapin makasih buat orang yang udah menambah artikel ini,,,,,,, thank’s yaa,,,, 🙂 🙂 🙂 🙂

    (jessicha)

  45. Rara said

    thanks ats infox k’,,,, 🙂

  46. makasih kak’
    bwt artikel.a

    ^_^

  47. ari said

    trimakasi atas info -nya , ini sangat berguna bagi saya.

  48. bagus banget postingannya 😀

  49. arif saifuddin said

    mksh mz bwt informasi keilmuan’ya. smg bs b’manfaat bg smua yg m’bthkan.

  50. ikhfinha zorcstez dheavilley said

    Mkasih Yaa KaKaK .
    Sangat Membantu Saya Mengerjakan Tugas Biologi Saya .
    Tapi Sayangnya Tidak Ada Gambarnya , Jadi Harus Nyari Sendiri ./
    Tapi Maksih Kaakk . . 🙂

  51. leonardo said

    cape gua bacanya tapi lumayan ilmunya kekwkwkw tfl y

  52. m. bayu setiadi mbs said

    makasih yha,bisa bantu ngerjain soal

  53. haris said

    thanks utk artikelnya selain bermanfaat
    bisa jga utk tugas sekolah

  54. vicky said

    thak’s kk 🙂

  55. steven said

    terima kasi banyak kwan
    lah siap tugas wak

  56. slamat siang,mau tanya cara mengembang biakan serangga air y seperti lalat buah itu bagaimana y?

  57. hhmmmm

  58. arby said

    salam sejahtera..
    artikel yg bagus..
    saya mau nanya tentang hama nematode,uret dan engkuk,, bagai mana mengendalikan hama tersebut tanpa menggunakan bahan kimia.karena setau saya penggunaan bahan kimia di dalam tanah akan membunuh bakteri pengurai dalam tanah yang pada akhirnya akan menggangu kesuburan tanah.. Gan minta solusinya yg aman jika tanah sudah terkena hama tesebut .
    terimakasih
    salam..

  59. irman said

    gan saya izin share yah kebetulan saya aktif di kaskus forum tanaman :shakehand

  60. kim said

    hmm… apa ygbrusan aq bca itu virus ya… 0_0a

  61. yesusselvi said

    lumayan bagus….tapi klo ditambah gambar nya pasti jdi bagus deh……………:)

  62. janetputriarl said

    Reblogged this on Ohsayyeon.

  63. Mega said

    Trima kasih atz infonya

  64. Romy Kameubun said

    Emm,, Knpa ya, kog kebanyakan tanaman nya itu padi?
    Trus klo bisa, antara hama dan padi itu di pisah donk!! Jangan jadi satu artikel!! Supaya yang membedakan antara apa itu hama dengan penyakit itu tidak terlalu ribet!! Trims.. 🙂

  65. Romy Kameubun said

    (MAAF, YANG DIATAS ADA YANG SALAH!!) hehehehehe..
    Emm,, Knpa ya, kog kebanyakan tanaman nya itu padi?
    Trus klo bisa, antara hama dan penyakit itu di pisah donk!! Jangan jadi satu artikel!! Supaya yang membedakan antara apa itu hama dengan penyakit itu tidak terlalu ribet!! Trims.. 🙂

  66. THX bermanfaat bzaa nyeleseiien tugas gwe gan

  67. devy said

    thy …ini sangat bermanfaat

  68. Celien valerie said

    Tnks yeac,manfaat bngt nie buat ak,soalnya guru yng suruh cri

  69. gg tw said

    daftar pusaka nya mana ?

  70. maryono said

    lengkapi gambarnya ya

  71. SEPTIANDI said

    MKSIH BAYK BUAT TUGAS SEKOLAH KLAU GK ADA II BSA LEBIH BRAT TUGAS NYA 25 LEMBAR KLW GAK ADA INI WOW MKISSIH BYAK YAYAYA

  72. Vina said

    lumayan membantu…………
    tambahin gambar yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

  73. eko arifin said

    terima kasih atas informasi
    artikel ini sangat berguna bagi saya
    trus terang,pkerjaan saya di bidang prtanian.jd saya sgat membtuhkan artikel sperti ini
    trima ksih

  74. Faizal Indratama said

    terima kasih atas informasinya mas,pelajaran SMP Biologi saya jadi sangat terbantu.
    kali laen ditambah foto hewannya
    makasih makasih bgt

  75. terima kasih .,,
    sangat membantu

  76. faiz nasmuh said

    thanks

  77. Happy Year said

    Thanks …..
    tugas gue udah selesai

  78. Ramadhani wahyuning Tyas said

    THQ YAHH.. ILMUNYAA

  79. MIZYL said

    THANKS YAH BUAT JAWABANYA JD GUE FINNIS NICH PR GUE

  80. MIJIL said

    THANKS BANGT BUAT JAWABANYAAA INI BERMANFAAT BUATQ SIAPA PUN YG BACA HARUS TINGGALKAN KOMENTAR

  81. dian said

    wihihihi thx kak. bolehnih bikin artikel yang lain. keren-keren (y)

  82. Ade Indra said

    Thanks Artikelnya Bermanfaat gan…
    kalo cari obat pembasmi hama ada log disini
    cek TKP gan
    Kebun Bibit | Pembasmi Hama

  83. haryadi said

    klo buat membasmi hama tanaman hias caranya sama ga?

  84. bagus keren wajib di coba
    thanks banet ya be…

  85. ko said

    makasihhhhhhhhhhh

  86. slamet riyadi said

    tolong kirim penyakit busuk umbut untuk tanaman kelapa + sumbernya ya ………..

  87. darell said

    nd ada gambarnya

  88. Reblogged this on tempat nulis enjang sugianto and commented:
    artikel mantapppp…saya reblog

  89. izin re-blog pa…bagus dan sangat berguna buat petani di kampung kami

  90. makasih buat bantuannya semoga bermanfaat bagi yang lain thank banget :p :v

  91. Ragil said

    nyomann.. !!!!

  92. Kalau Hama CVPD(Citrus Vein Phloem Degeneration ) Itu mengatasinya gimana??? | ~_~ |-_-| ° _-|-_ ° |>

  93. rimanabilah said

    bermanfaat 🙂

  94. Kang Aweu said

    MAkasih sudah membantuk saya untuk mengerjakan tugas remidiku

  95. lUSIA said

    thank atas informasinx bermanfAT SKALI

  96. thanks ya seharusnya anda menyalurkan bakat anda ini..

  97. Choiruriza said

    Thanks gan, membantu sekali dalam membuat tugas sekolah saya 😀

  98. EKA PUTRI ZAHIDA said

    makasih yah, kalo lebih bagus ada gambarnya biar mudah dipahami.

  99. arliyan said

    pa g salah jg tu penyakit lanas itu cm dtembakau.pd hal dtanaman kangkung d jg penyakit lanas,tolong donk artikelnya dperbaharui

  100. Yam Pagesa said

    Thenk’s for your artikel, Amat sangat brmanfaat buat kami

  101. raka said

    good nice

  102. Fajar Sant said

    Sangat bermanfaat untuk petani dan pekebun. TQ

  103. Thanks Gan sharingnya

  104. Fumigasi said

    Thenk’s for your artikel, Amat sangat brmanfaat buat kami

  105. Bimars said

    sipp bos izin copass

  106. Artos said

    Mau tanya kalo pembasmi kepiting sawah bisa tidak dengan DECIS untuk kolam ikan kalo gak bisa pake apa yang bagus? Email : mustajabarif@gmail.com

  107. thanks for informasi.

  108. Terimaksih, salam kenal sobat Sugiarto.. sukses selalu untuk blog Anda. saya semakin tau tentang hama dan penyakit tanaman, thanks bro… saya penggemar budidaya tanaman ..

  109. Yohanes Marianus Ida Uta said

    Terimakasih, salam kenal mas Sugiarto.. sukses selalu blog Anda. thanks atas informasi tentang hama dan penyakit tanaman

  110. yoe said

    sangaat bermanfaat mas thanks udah berbagi ilmunya semoga semakin berkembang dan terkenal webnya 🙂

  111. […] Macam-Macam Hama dan Penyakit Pada Tanaman Serta Cara Pengendaliannya Hama penyakit tanaman jagung pengendaliannya, Kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman jagung dilakukan tanaman jagung tidak mengalami gangguan kesehatan, akhirnya mengganggu hasil produksinya.. […]

  112. Alhamdulillah..bermanfaat sekali.. Terima’kasih

  113. Hari said

    Lebih bagus kalo ditambahkan foto hama dan gejala penyakit nya

  114. kumplit banget artiklnnya tentang macam-macam hama, saya juga pernah mengulas di http://www.inspirasipertanian.com tapi tidak sdetail ini…

  115. Essa Yusuf said

    mantab blog nya om, sangat bermanfaat, sukses selalu,

  116. artikelnya bermanfaat, Trims

Tinggalkan Balasan ke MIZYL Batalkan balasan