Sugiarto's Blog

Berbagi Informasi dan Pengetahuan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Archive for Juni 19th, 2010

Indonesia Pernah Ikut Piala Dunia Cuma Kamuflase Belanda! Beruntunglah Hindia Belanda Kalah

Posted by sugiartoagribisnis pada 19 Juni 2010

Berdasarkan catatan FIFA tertulis Indonesia adalah negara Asia pertama yang pernah ikut Piala Dunia di Perancis tahun 1938, namun menurut FIFA, pada waktu itu negara yang memiliki bendera berwarna Merah Putih ini masih mengusung nama Nederlandsche East Indies atau Hindia Belanda. Data tersebut kemudian menyebar dan gentayangan di internet, termasuk situs informasi terbesar Wikipedia pun ikut-ikutan bangga menuliskannya.

Dengan adanya catatan sejarah tersebut, ada sedikit pertanyaan-pertanyaan mendasar yang perlu kita pertimbangkan.

Pertama, Apakah anda percaya, saat sebuah negara sedang dijajah, dilanda kepahitan, disuruh kerja rodi habis-habisan, ada beberapa pemuda di negara tersebut masih sempat memikirkan Piala Dunia?

Kedua, Apakah anda percaya, pada masa pengekangan yang disebut oleh Belanda, situasi politik ‘purifikasi’ atau ‘pemurnian’ yang artinya menumpas segala kecenderungan ke arah redasikalisasi – dimana saat itu gerak-gerik pejuang-pejuang muda Indonesia, seperti Partindo dan PNI Baru, sedang diawasi secara ketat – malah ada beberapa pemuda Indonesia yang berusaha ikut serta dalam Piala Dunia FIFA?

Bayangkan saja, jika presiden Indonesia pertama, Soekarno, masih hidup, dan pertanyaan yang sama dilontarkan kepada beliau, “Benarkah Indonesia pernah ikut Piala Dunia FIFA?”

Yakinlah, Soekarno tentu akan menjawab, “Tidak! Yang ikut serta waktu itu adalah Belanda!”

Perang Dunia dan Piala Dunia
Sebenarnya, Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA tahun 1938 tersebut, terdiri dari dua negara, yaitu Hindia Belanda dan Jepang. Bahkan, Cina (Tiongkok) yang diakui oleh FIFA pada tanggal 20 Mei 2004, saat ulang tahun FIFA yang ke-100, sebagai negara asal mula sepakbola (manuskrip dari masa Dinasti Tsin, 255-206 SM), tidak ikut serta. Artinya, masa-masa itu situasi dan kondisi setiap negara penuh dengan perselisiahan dan pertikaian.

Berikut adalah data yang terjadi di tahun 1938.

  1. Indonesia atau Hindia Belanda yang lolos atas nama Asia tersebut, sebenarnya menang tanpa bertanding. Saat itu Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang terjadi Perang Sino-Jepang (perang besar antara Jepang dengan Cina).
  2. Negara Austria terpaksa tidak ikut serta dalam Piala Dunia 1938, karena pada saat itu kekuasaannya sedang diambilalih oleh Jerman (tim kuat Eropa di tahun 1930-an).
  3. Inggris dan Italia saat itu sedang mengalami perselisihan politik, dukung-mendukung gerakan pemberontakan dengan negara Eropa lain, menyebabkan Inggris juga tidak ikut serta.
  4. Uruguay masih marah karena tim-tim Eropa tidak datang mengikuti Piala Dunia di tahun 1930 yang diadakan di Montevideo, memutuskan timnya untuk tidak turun.
  5. Spanyol yang dilanda perang saudara sehingga tim yang diperediksikan dapat menggalahkan Italia di final, juga tidak dapat ikut.
  6. Argentina memboikot Piala Dunia FIFA 1938, karena memandang bahwa penyelenggaraan Piala Dunia harus bergantian diadakan di benua Amerika dan Eropa. Dan pemboikotan itu didukung pula oleh tim kesebelasan lainnya dari Amerika Selatan. Akibatnya, hanya Kuba dan Brasil yang mewakili Amerika Selatan di Piala Dunia 1938 di Perancis.
  7. Piala Dunia di tahun itu juga diwarnai protes oleh Amerika Serikat, ditambahlagi situasi politik di negara Amerika Serikat sedang panas-panasnya. Baca entri selengkapnya »

Posted in General | Leave a Comment »

Peneliti Menemukan Model Supernova Terbaru

Posted by sugiartoagribisnis pada 19 Juni 2010

DUA SUPERNOVA yang redup tidak seperti ledakan bintang lain sebelumnya kemungkinan telah meledak dengan cara yang sama ataupun berbeda. Namun dari sisi lain, keduanya telah menghasilkan cara kematiannya yang benar-benar baru.

Supernova sendiri merupakan ledakan keras yang mengindikasikan kematian sebuah bintang. Para ilmuwan meyakini bintang-bintang selama ini meledak dengan dua cara utama.

Cara pertama yakni dengan runtuhnya inti bintang yang besarnya delapan kali ukuran matahari secara mendadak sehingga menyembur keluar. Cara kedua adalah bintang kecil yang menyedot material-material di sekitarnya yang akhirnya meledak setelah mengumpulkan massa material yang banyak.

Namun supernova SN2005E akhir-akhir ini tampak tidak lagi mengikuti kebiasaan tersebut. Supernova ini menghasikan ledakan bagian-bagian tubuhnya meskipun masih memiliki sifat umum model runtuhnya inti supernova.

Para peneliti memperkirakan bahwa 2005E mengeluarkan sekitar sepertiga dari massa matahari ketika meledak. Jumlah itu jauh lebih kecil daripada supernova model runtuhnya inti.

Ledakan SN 2005E terjadi di halo galaksi terisolasi yang dikenal sebagai NGC 1032, yang tidak lagi mendukung pembentukan bintang. “Kami tidak menemukan jejak formasi bintang. Itu hal dasar yang aneh tentang supernova ini,” ujar peneliti dari Harvard University Center untuk Astrofisika, Hagai Perets.

Selain menemukan model baru supernova tersebut, peneliti juga menemukan model baru supernova yang mereka yakini juga sebagai sebuah keanehan, yakni pada supernova SN 2005cz. Supernova yang harusnya memiliki hasil dari keruntuhan inti dengan cara konvensional tersebut menunjukkan hal yang tidak seperti seharusnya.

Masalah yang mungkin dengan penafsiran ini adalah bahwa 2005cz terjadi dalam sebuah galaksi elips, NGC 4589. Di sini, bintang-bintang bermassa cukup untuk keruntuhan inti biasanya akan langka. Para peneliti menyebutkan bukti bahwa galaksi ini tengah menunjukkan tanda-tanda pembentukan bintang.

Perets mengatakan ia dan rekan-rekannya tidak menemukan bukti formasi bintang dekat 2005cz. Dia mengatakan supernova ini kemungkinan besar mirip dengan ledakan bintang kecil, seperti 2005E.

Posted in Sains | Leave a Comment »

Ditemukan Sumber Energi Baru

Posted by sugiartoagribisnis pada 19 Juni 2010

PARA PENELITI dari Universitas Leeds, Inggris, telah menemukan petunjuk baru asal usul kehidupan di Bumi. Tim menemukan bahwa senyawa yang dikenal sebagai pyrophosphite mungkin telah menjadi sumber energi penting bagi bentuk-bentuk kehidupan primitif.

Ada beberapa teori yang saling bertentangan bagaimana kehidupan di Bumi muncul dari benda mati miliaran tahun lalu – suatu proses yang dikenal sebagai abiogenesis.

“Ini adalah pertanyaan ayam dan telur,” kata Dr Terry Kee dari Universitas Leeds, yang memimpin penelitian ini. “Para ilmuwan dalam perselisihan atas apa yang datang pertama – replikasi, atau metabolisme. Tapi ada bagian ketiga, yang menunjukkan adanya persamaan – dan itu adalah energi.”

Semua makhluk hidup memerlukan pasokan energi yang terus-menerus agar dapat berfungsi. Energi ini ada di sekitar tubuh kita dalam bentuk molekul tertentu, salah satu yang paling dikenal sebagai ATP (Adenosine triphosphate), yang mengubah panas dari matahari ke dalam bentuk yang berguna bagi hewan dan tanaman.

Pada suatu waktu, tubuh manusia mengandung hanya 250 gram ATP. Ini sama dengan jumlah energi dari satu baterai AA. Sumber ATP terus digunakan dan mengalami regenerasi dalam sel melalui sebuah proses yang dikenal sebagai respirasi, yang didorong oleh katalis alami yang disebut enzim.

“Anda perlu enzim untuk membuat ATP dan Anda perlu ATP untuk membuat enzim,” kata Dr Kee. “Pertanyaannya adalah: dari mana energi berasal, sebelum kedua hal itu ada. Kami berpikir bahwa jawabannya mungkin terletak pada molekul sederhana seperti pyrophosphite yang secara kimia sangat mirip dengan ATP, tapi memiliki potensi untuk mentransfer energi tanpa enzim.”

Komponen kunci baik ATP maupun pyrophosphite adalah unsur yang disebut fosfor, yang penting untuk semua makhluk hidup. Fosfor ini bukan hanya komponen aktif ATP, tapi juga membentuk tulang punggung DNA dan penting dalam struktur dinding sel.

Namun, meskipun penting untuk kehidupan, kita tidak sepenuhnya mengerti bagaimana fosfor pertama kali muncul di atmosfer kita. Satu teori menyatakan bahwa fosfor terkandung dalam banyak meteorit yang bertabrakan dengan Bumi miliaran tahun yang lalu. [*] Medical News Today/University of Leeds/NF/DPT

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Chemical Communications.

Posted in Sains | Leave a Comment »

Daur Ulang Polimer dan Pemasarannya

Posted by sugiartoagribisnis pada 19 Juni 2010

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001). Baca entri selengkapnya »

Posted in Agriculture and Business | Leave a Comment »

ESQ (Emotional and Spiritual Quotient)

Posted by sugiartoagribisnis pada 19 Juni 2010

1. IQ vs EQ

Keberadaan EQ (Kecerdasan Emosi) yang mampu mengalirkan sikap-sikap integritas, komitmen, visi serta kemandirian, saat ini memang mutlak dibutuhkan. Eksistensi EQ yang dulu belum mampu dilihat oleh kebanyakan orang, kini dinilai patut disejajarkan bahkan berada di atas IQ (Kecerdasan Otak). Para eksekutif, manajer dan wiraswastawan berhasil menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka menggantungkan diri pada dorongan suara hati sebagai sumber kecerdasan emosi dalam hampir semua keputusan dan interaksi yang diambilnya.

Sistem pendidikan kita selama ini, terlalu menekankan pentingnya nilai akademik atau kecerdasan otak (IQ) saja, jarang dijumpai pendidikan tentang kecerdasan emosi (EQ) yang mengajarkan : intregitas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri atau sinergi.

Hasil survey nasional di Amerika Serikat, apa yang diinginkan oleh para pemberi kerja adalah “ketrampilan teknik tidak seberapa penting bila dibandingkan kemampuan adaptasi (belajar) dalam pekerjaan yang bersangkutan”, diantaranya : kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara lisan, adaptasi, kreativitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, keparcayaan diri, motivasi, kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan.

Kemampuan akademik, nilai rapor, predikat kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa menjadi tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang dalam pekerjaannya atau seberapa tinggi sukses yang mampu dicapai.

2. .EQ vs SQ

Ketakjuban akan EQ (Kecerdasan Emosi) tidak terlalu lama berlangsung, karena muncul pendapat baru bahwa EQ dan IQ hanya berorientasi pada materi semata-mata.Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan temuan ilmiah yang pertama kali digagas oleh Danah Johar dan Ian Marshall yang didefinisikan sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia.

Dalam ESQ (Emotional and Spiritual Quotient), kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.

3. Teori dan Pelatihan

Melatih kebiasaan kognitif (misal : mengoperasikan komputer, menghitung, menghafal daftar dan sederetan angka) yang berasal dari otak kiri, lebih mudah dibanding pelatihan yang membuat orang menjadi konsisten, memiliki komitmen, berintegritas tinggi, berpikiran terbuka, bersikap adil, bijaksana atau kreatif.

Pada suatu perusahaan, dalam waktu tertentu diadakan suatu pelatihan (training) yang dibagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu training pemahaman produk (kognitif) dan training pembangunan motivasi (pembentukan karakter sikap dan mental). Ternyata manfaat pelatihan pembentukan karakter itu walaupun sangat pendek tetapi sangat dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan, dibanding pelatihan kognitif.

Ilmu Pembentukan Sikap dan Mental (EQ) apabila hanya sebatas pemahaman dari teori, akan mudah lupa, dan akan berakibat pada kegagalan. Sedangkan apabila pemahanan melalui suatu pelatihan dan kemudian dijadikan suatu kebiasaan, kemudian melekat pada karakter seseorang, akan mudah mencapai keberhasilan.

Asmaul Husna (99 sifat Allah SWT) yang terdapat dalam Al Qur’an adalah sumber dari segala suara hati manusia (self conscience), sifat yang sering tiba-tiba muncul dan dirasakan. Bisa berupa larangan, peringatan, atau sebaliknya berupa sebuah keinginan bahkan bimbingan. Dapat berupa penyesalan apabila dorongan itu terlewatkan.

Untuk lebih menyederhanakan, inilah 7 spiritual core values 9 nilai dsar ESQ) yang diambil dari Asmaul Husna yang harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian manusia kepada sifat Allah yang terletak pada pusat orbit (Got Spot) yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, adil, visioner dan peduli. Ketujuh sifat inilah yang harus dijadikan values atau nilai, di mana akan memberikan meaning atau nilai bagi yang melaksanakannya, disamping nilai-nilai lainnya yang berjumlah 99 sebagai sumber pengabdian.

Posted in Education | Leave a Comment »